cover
Contact Name
Dita Archinirmala
Contact Email
dorotea.ditaarchinirmala@kalbe.co.id
Phone
+6281806175669
Journal Mail Official
cdkjurnal@gmail.com
Editorial Address
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Cermin Dunia Kedokteran
Published by PT. Kalbe Farma Tbk.
ISSN : 0125913X     EISSN : 25032720     DOI : 10.55175
Core Subject : Health,
Cermin Dunia Kedokteran (e-ISSN: 2503-2720, p-ISSN: 0125-913X), merupakan jurnal kedokteran dengan akses terbuka dan review sejawat yang menerbitkan artikel penelitian maupun tinjauan pustaka dari bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat baik ilmu dasar, klinis serta epidemiologis yang menyangkut pencegahan, pengobatan maupun rehabilitasi. Jurnal ini ditujukan untuk membantu mewadahi publikasi ilmiah, penyegaran, serta membantu meningkatan dan penyebaran pengetahuan terkait dengan perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Terbit setiap bulan sekali dan disertai dengan artikel yang digunakan untuk CME - Continuing Medical Education yang bekerjasama dengan PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia)
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus" : 21 Documents clear
Gangguan Tidur Meningkatkan Risiko Diabetes Melitus Jaya Jacobus, Danny
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.269 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.24

Abstract

Tidur esensial bagi manusia. Sistem tubuh manusia membutuhkan kuantitas dan kualitas tidur yang baik untuk mempertahankan fungsinya, tidak terkecuali homeostasis glukosa. Tidur yang adekuat harus dicapai untuk mencegah DM. Beberapa penelitian mengindikasikan kurang tidur baik kuantitas maupun kualitas berkontribusi mencetuskan diabetes melitus (DM). Data epidemiologi menunjukkan individu kurang tidur lebih berisiko terkena DM atau gangguan metabolisme glukosa.
Pengaruh Kondisi Hiperglikemia Saat Masuk RS terhadap Luaran Fungsional Pasien Stroke Iskemik di RS Bethesda Hananta Karunawan, Niyata; Taslim Pinzon, Rizaldy; Adi Saputro, Sugianto
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.673 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.15

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia hingga tahun 2013, stroke merupakan penyebab kematian pertama di rumah sakit. Kecacatan pada pasien stroke menimbulkan biaya yang tinggi. Hiperglikemia merupakan kondisi yang sering terjadi pada stroke akut akibat respons stres tubuh. Penelitian hubungan antara kondisi hiperglikemia dengan luaran fungsional pasien stroke iskemik sebelumnya memiliki hasil yang bervariasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kondisi hiperglikemia saat masuk terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik di RS Bethesda. Metode: Penelitian observasional cross-sectional menggunakan data rekam medis 102 pasien stroke iskemik akut serangan pertama onset kurang dari 24 jam yang masuk RS Bethesda Yogyakarta. Data dianalisis univariat, dilanjutkan dengan analisis bivariat uji chi-square serta uji t-independen. Hasil: Dari 102 subjek penelitian, kondisi hiperglikemia ditemukan pada 37 pasien (36,3%). Pasien hiperglikemia dengan luaran fungsional baik sebanyak 26 pasien (35,1%) dan luaran fungsional buruk 11 pasien (39,2%). Nilai rerata gula darah pasien lebih tinggi (151,51 ± 84,67 mg/dL) pada skor mRS 0-2 (luaran fungsional baik) daripada nilai rerata gula darah (129,39 ± 40,54 mg/dL) pada pasien dengan skor mRS 3-5 (luaran fungsional buruk). Hasil analisis bivariat dengan uji chisquare menunjukkan kondisi hiperglikemia tidak berhubungan signifikan terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik (OR: 1,195; 95% CI: 0,488 s/d 2,927; p: 0,697). Hasil analisis bivariat menggunakan uji t-independen hasilnya nilai 0,079 (p >0,05). Simpulan: Kondisi hiperglikemia saat masuk tidak berhubungan signifi kan dengan luaran fungsional pasien stroke iskemik di RS Bethesda.
Tatalaksana Konservatif Pasien Dewasa dengan Trauma Tumpul Ginjal Derajat IV Terisolasi Made Udiyana Indradiputra, I; Hartono, Tri
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.322 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.22

Abstract

Trauma ginjal adalah trauma saluran kemih yang paling sering, tetapi trauma ginjal berat terisolasi cukup jarang. Tulisan ini membahas kasus pasien dewasa dengan cedera ginjal derajat IV terisolasi yang ditatalaksana konservatif non-operatif. Tidak ditemukan komplikasi signifikan selama masa observasi dan pasca-rawat. Tatalaksana konservatif non-operatif dapat menjadi salah satu pilihan tatalaksana trauma ginjal derajat IV tanpa masalah hemodinamik.
Pemeriksaan Fungsi Ginjal ., Verdiansah
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.935 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.25

Abstract

Ginjal termasuk salah satu organ tubuh manusia yang vital. Organ ini berperan penting dalam metabolisme tubuh seperti fungsi ekskresi, keseimbangan air dan elektrolit, serta endokrin. Fungsi ginjal secara keseluruhan didasarkan oleh fungsi nefron dan gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh menurunnya kerja nefron. Penyakit ginjal sering disertai penyakit lain yang mendasarinya seperti diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, dan lain-lain. Gejala gangguan ginjal stadium dini cenderung ringan, sehingga sulit didiagnosis hanya dengan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan laboratorium dapat mengidentifi kasi gangguan fungsi ginjal lebih awal. Pemeriksaan antara lain kadar kreatinin, ureum, asam urat, cystatin C, β2 microglobulin, inulin, dan juga zat berlabel radioisotop. Hal ini dapat membantu dokter klinisi dalam mencegah dan tatalaksana lebih awal untuk mencegah progresivitas gangguan ginjal menjadi gagal ginjal.
Perbandingan Efek Hipoglikemik Infusa Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray) dan Metformin pada Tikus yang Diinduksi Aloksan. Prasetyo, Agung; Grhanesia Denashurya, Tiara; Sekar Putri, Widiayu; In'am Ilmiawan, Muhammad
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.842 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.16

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah akibat adanya faktor penghambat kerja insulin atau menurunnya produksi insulin oleh sel ß-pankreas. Secara umum DM dapat diatasi dengan obat hipoglikemik oral seperti metformin. Tanaman kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray) lazim didapatkan di daerah Kalimantan Barat dan memiliki beberapa zat aktif yang berpotensi menurunkan kadar gula darah. Tujuan: Membandingkan efek hipoglikemik infusa daun kembang bulan dan metformin. Metodologi: Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (CMC 0,5%), kontrol positif (metformin 63 mg/kgBB), dosis 1 (250 mg/kgBB), dosis 2 (500 mg/kgBB), dan dosis 3 (750 mg/kgBB). Seluruh kelompok perlakuan diinduksi dengan aloksan sampai kadar glukosanya mencapai >126 mg/dL. Perlakuan diberikan selama 7 hari. Data dianalisis menggunakan uji One-Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Post-Hoc LSD. Hasil: Terdapat penurunan bermakna rerata kadar glukosa darah kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok dosis 1, 2, dan 3 (p<0,05). Penurunan kadar glukosa darah tertinggi terdapat pada kelompok kontrol positif. Simpulan: Efektivitas infusa daun kembang bulan dalam menurunkan kadar glukosa darah lebih rendah dibandingkan metformin 63 mg/kgBB.
Gejala Klinis dan Terapi Psoriasis Pustulosa Generalisata tipe von Zumbuch Johan, Reyshiani; Amir Hamzah, R.
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.497 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.21

Abstract

Psoriasis pustulosa generalisata (von Zumbuch) adalah peradangan kulit yang khas, ditandai dengan erupsi pustula tersebar generalisata pada batang tubuh dan ekstremitas disertai gejala sistemik seperti demam, malaise, dan anoreksia. Pustula biasanya timbul di atas kulit yang eritematus, awalnya berupa bercak dengan sejumlah pustul yang kemudian menyatu membentuk gambaran danau (lake of pus). Psoriasis pustulosa generalisata merupakan salah satu bentuk varian akut psoriasis. Pada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan peningkatan LED, leukositosis, hipoalbuminemia, hipokalsemia, peningkatan ureum, dan peningkatan kreatinin. Kultur dan pemeriksaan sediaan apus pustula tidak mendapatkan bakteri Gram positif ataupun negatif.
Obstructive Sleep Apnea (OSA) pada DM Tipe 2 Luman, Andy
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.53 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.17

Abstract

Obstructive sleep apnea (OSA) merupakan gangguan yang ditandai dengan apnea obstruktif dan hipopnea. Sebagian besar pasien OSA datang dengan keluhan rasa mengantuk pada siang hari. Diperkirakan sekitar 40% pasien OSA akan mengalami diabetes, dan hingga 23% pasien diabetes memiliki OSA diperkirakan karena pengaruh aktivasi sistem saraf simpatis, efek langsung hipoksia, disfungsi hipotalamikpituitari-adrenal (HPA), infl amasi sistemik, adipokin, arsitektur tidur. OSA dihubungkan dengan berbagai komplikasi kardiovaskuler mulai hipertensi hingga gagal jantung, sehingga dipertimbangkan sebagai target terapeutik potensial untuk pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskuler.
Sindrom OSA pada Anak Prasetya AP, Damar
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.345 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.18

Abstract

Sindrom apnea tidur obstruktif atau Obstructive Sleep Apnea (OSA) didefi nisikan sebagai suatu kelainan pernapasan selama tidur yang ditandai dengan obstruksi saluran napas atas parsial berkepanjangan dan/atau obstruksi total intermiten yang menganggu ventilasi dan pola tidur normal. OSA menyerang 1-3% populasi anak. OSA pada anak dapat menyebabkan gagal tumbuh, gangguan perilaku, kelainan kardiovaskuler, dan penurunan kualitas hidup. Diagnosis dan penanganan OSA sebaiknya lebih dini agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan baik.
Can Hemoglobin-Hematocrit Relationship Be Used to Assess Hydration Status? Hosti Hayuanta, Hubertus
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.209 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.23

Abstract

There is an opinion that if the hematocrit is lower than multiplied hemoglobin (Hct< 3 x Hb), the patient is overhydrated, and if it is higher (Hct> 3 x Hb), the patient is dehydrated. This practice is flawed. Hemoglobin-hematocrit relationship is not affected by a patient’s hydration status, and thus its alteration cannot be used to assess it. The relationship can only be altered if the red blood cells (RBCs) are abnormal, or look altered because of technical factors.Instead of multiplying hemoglobin value and comparing it to the hematocrit, a quicker way to assess is to evaluate the mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC). Clinicians can still predict hydration status by comparing the hematocrit to its baseline value or the laboratory’s reference range, by physical examination, or use other laboratory tests such as urine specifi c gravity and osmolality.
Penanganan Kaki Charcot Diabetik Wulansari, Suci
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.728 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i2.19

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup pada penderita diabetes melitus (DM) menyebabkan peningkatan prevalensi komplikasi diabetes. Kaki Charcot diabetik merupakan salah satu bentuk komplikasi mikroangiopati DM. Pasien sering datang dengan kondisi sudah terjadi deformitas kaki yang berat. Diagnosis dan penanganan dini yang tepat akan mencegah progresivitas penyakit. Tatalaksana meliputi pengendalian kondisi DM dengan pemberian medikamentosa, latihan, pemasangan ortesa, dan tindakan operatif.

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 50 No 11 (2023): Pediatri Vol 50 No 10 (2023): Kedokteran Umum Vol 50 No 9 (2023): Penyakit Dalam Vol 50 No 8 (2023): Dermatiologi Vol 50 No 7 (2023): Kardiovaskular Vol 50 No 6 (2023): Edisi CME Vol 50 No 5 (2023): Kedokteran Umum Vol 50 No 4 (2023): Anak Vol 50 No 3 (2023): Kardiologi Vol 50 No 2 (2023): Penyakit Dalam Vol 50 No 1 (2023): Oftalmologi Vol 49, No 4 (2022): Infeksi - COVID-19 Vol 49 No 12 (2022): Dermatologi Vol. 49 No. 11 (2022): Neurologi Vol 49 No 10 (2022): Oftalmologi Vol. 49 No. 9 (2022): Neurologi Vol. 49 No. 8 (2022): Dermatologi Vol 49, No 7 (2022): Vitamin D Vol 49 No 7 (2022): Nutrisi - Vitamin D Vol 49 No 6 (2022): Nutrisi Vol 49, No 6 (2022): Nutrisi Vol 49, No 5 (2022): Jantung dan Saraf Vol 49 No 5 (2022): Neuro-Kardiovaskular Vol 49 No 4 (2022): Penyakit Dalam Vol 49 No 3 (2022): Neurologi Vol 49, No 3 (2022): Saraf Vol 49, No 2 (2022): Infeksi Vol 49 No 2 (2022): Infeksi Vol 49 (2022): CDK Suplemen-2 Vol 49 (2022): CDK Suplemen-1 Vol 49, No 1 (2022): Bedah Vol 49 No 1 (2022): Bedah Vol 48 No 11 (2021): Penyakit Dalam - COVID-19 Vol 48, No 7 (2021): Infeksi - [Covid - 19] Vol 48 No 1 (2021): Infeksi COVID-19 Vol. 48 No. 10 (2021): Continuing Medical Education - Edisi 4 Vol 48 No 8 (2021): Continuing Medical Education - Edisi 3 Vol 48 No 5 (2021): Continuing Medical Education - Edisi 2 Vol. 48 No. 2 (2021): Continuing Medical Education - Edisi 1 Vol 48, No 12 (2021): General Medicine Vol 48 No 12 (2021): Penyakit Dalam Vol 48, No 11 (2021): Kardio-SerebroVaskular Vol 48, No 10 (2021): CME - Continuing Medical Education Vol 48, No 9 (2021): Nyeri Neuropatik Vol 48 No 9 (2021): Neurologi Vol 48, No 8 (2021): CME - Continuing Medical Education Vol 48 No 7 (2021): Infeksi Vol 48, No 6 (2021): Kardiologi Vol 48 No 6 (2021): Kardiologi Vol 48, No 5 (2021): CME - Continuing Medical Education Vol 48, No 4 (2021): Dermatologi Vol 48 No 4 (2021): Dermatologi Vol. 48 No. 3 (2021): Obstetri - Ginekologi Vol 48, No 3 (2021): Obstetri dan Ginekologi Vol 48, No 2 (2021): Farmakologi - Vitamin D Vol 48, No 1 (2021): Penyakit Dalam Vol 47, No 12 (2020): Dermatologi Vol 47, No 11 (2020): Infeksi Vol. 47 No. 10 (2020): Dermatologi Vol 47, No 10 (2020): Optalmologi Vol 47, No 9 (2020): Neurologi Vol 47 No 9 (2020): Infeksi Vol 47, No 8 (2020): Kardiologi Vol. 47 No. 8 (2020): Oftalmologi Vol. 47 No. 7 (2020): Neurologi Vol 47, No 7 (2020): Bedah Vol 47 No 6 (2020): Kardiologi & Pediatri Vol. 47 No. 5 (2020): Bedah Vol 47, No 5 (2020): CME - Continuing Medical Education Vol. 47 No. 4 (2020): Interna Vol 47, No 4 (2020): Arthritis Vol. 47 No. 3 (2020): Dermatologi Vol 47, No 3 (2020): Dermatologi Vol 47 No 2 (2020): Infeksi Vol 47, No 2 (2020): Penyakit Infeksi Vol 47 No 1 (2020): Bedah Vol 47, No 1 (2020): CME - Continuing Medical Education Vol 47, No 1 (2020): Bedah Vol. 46 No. 7 (2019): Continuing Medical Education - 2 Vol 46, No 12 (2019): Kardiovaskular Vol 46 No 12 (2019): Kardiovakular Vol. 46 No. 11 (2019): Pediatri Vol 46, No 11 (2019): Kesehatan Anak Vol. 46 No. 10 (2019): Farmakologi - Continuing Professional Development Vol 46, No 10 (2019): Farmasi Vol 46, No 9 (2019): Neuropati Vol 46 No 9 (2019): Neurologi Vol 46, No 8 (2019): Kesehatan Anak Vol. 46 No. 8 (2019): Pediatri Vol 46, No 7 (2019): CME - Continuing Medical Education Vol 46 No 6 (2019): Endokrinologi Vol 46, No 6 (2019): Diabetes Mellitus Vol. 46 No. 5 (2019): Pediatri Vol 46, No 5 (2019): Pediatri Vol. 46 No. 4 (2019): Dermatologi Vol 46, No 4 (2019): Dermatologi Vol. 46 No. 3 (2019): Nutrisi Vol 46, No 3 (2019): Nutrisi Vol 46, No 2 (2019): Penyakit Dalam Vol. 46 No. 2 (2019): Interna Vol 46, No 1 (2019): Obstetri - Ginekologi Vol 46 No 1 (2019): Obstetri-Ginekologi Vol 46, No 1 (2019): CME - Continuing Medical Education Vol 45, No 12 (2018): Farmakologi Vol 45 No 12 (2018): Interna Vol. 45 No. 11 (2018): Neurologi Vol 45, No 11 (2018): Neurologi Vol. 45 No. 10 (2018): Muskuloskeletal Vol 45, No 10 (2018): Muskuloskeletal Vol 45, No 9 (2018): Infeksi Vol 45 No 9 (2018): Infeksi Vol. 45 No. 8 (2018): Dermatologi Vol 45, No 8 (2018): Alopesia Vol 45, No 7 (2018): Onkologi Vol 45 No 7 (2018): Onkologi Vol 45, No 6 (2018): Penyakit Dalam Vol. 45 No. 6 (2018): Interna Vol 45, No 5 (2018): Nutrisi Vol. 45 No. 5 (2018): Nutrisi Vol 45 No 4 (2018): Neurologi Vol 45, No 4 (2018): Cidera Kepala Vol 45, No 4 (2018): Cedera Kepala Vol. 45 No. 3 (2018): Muskuloskeletal Vol 45, No 3 (2018): Muskuloskeletal Vol. 45 No. 2 (2018): Urologi Vol 45, No 2 (2018): Urologi Vol 45, No 1 (2018): Suplemen Vol 45, No 1 (2018): Dermatologi Vol 45 No 1 (2018): Dermatologi Vol 44, No 12 (2017): Neurologi Vol 44, No 11 (2017): Kardiovaskuler Vol 44, No 10 (2017): Pediatrik Vol 44, No 9 (2017): Kardiologi Vol 44, No 8 (2017): Obstetri-Ginekologi Vol 44, No 7 (2017): THT Vol 44, No 6 (2017): Dermatologi Vol 44, No 5 (2017): Gastrointestinal Vol 44, No 4 (2017): Optalmologi Vol 44, No 3 (2017): Infeksi Vol 44, No 2 (2017): Neurologi Vol 44, No 1 (2017): Nutrisi Vol 43, No 12 (2016): Kardiovaskular Vol 43, No 11 (2016): Kesehatan Ibu - Anak Vol 43, No 10 (2016): Anti-aging Vol 43, No 9 (2016): Kardiovaskuler Vol 43, No 8 (2016): Infeksi Vol 43, No 7 (2016): Kulit Vol 43, No 6 (2016): Metabolik Vol 43, No 5 (2016): Infeksi Vol 43, No 4 (2016): Adiksi Vol 43, No 3 (2016): Kardiologi Vol 43, No 2 (2016): Diabetes Mellitus Vol 43, No 1 (2016): Neurologi Vol 42, No 12 (2015): Dermatologi Vol 42, No 11 (2015): Kanker Vol 42, No 10 (2015): Neurologi Vol 42, No 9 (2015): Pediatri Vol 42, No 8 (2015): Nutrisi Vol 42, No 7 (2015): Stem Cell Vol 42, No 6 (2015): Malaria Vol 42, No 5 (2015): Kardiologi Vol 42, No 4 (2015): Alergi Vol 42, No 3 (2015): Nyeri Vol 42, No 2 (2015): Bedah Vol 42, No 1 (2015): Neurologi Vol 41, No 12 (2014): Endokrin Vol 41, No 11 (2014): Infeksi Vol 41, No 10 (2014): Hematologi Vol 41, No 9 (2014): Diabetes Mellitus Vol 41, No 8 (2014): Pediatrik Vol 41, No 7 (2014): Kardiologi Vol 41, No 6 (2014): Bedah Vol 41, No 5 (2014): Muskuloskeletal Vol 41, No 4 (2014): Dermatologi Vol 41, No 3 (2014): Farmakologi Vol 41, No 2 (2014): Neurologi Vol 41, No 1 (2014): Neurologi More Issue